Senja hari di stasiun kereta api Bogor...
Hmm ternyata perjuangan menuju rumah kakaku d depok harus melalui jalan dan waktu yang cukup panjang..
Suasana stasiun yang sangat tidak kondusif dan tidak terawat membuat ku berpikir kemana semua petugas kebersihannya ya..???
Bersyukur sewaktu kecil aku ga pernah naik kereta, karena kulihat seorang ibu menggendong anaknya dengan tangisan sang anak yang menyayat hati..anak itu terlihat ketakutan. Mungkin dia takut melihat padatnya orang di stasiun yang sudah terlihat usang ini, dia menjeri-jerit n menangis meminta keluar dari stasiun..sang ibu hanya bisa berucap, "sabar ya nak, bentar lagi keretanya datang.."
Alih2 menunggu kereta, aku malah memperhatikan suasana di stasiun ini..Huff..bener2 ga keurus.. sayang ya, padahal stasiun bisa menjadi transportasi yang ampuh untuk mengatasi kemacetan menurut ku, ya itu juga jika dijalankan dengan sistem yang baik pastinya...Tapi urusan stasiun ini aja belum selesai, belum dimanfaatkan secara maksimal, pemerintah sudah membuat sistem transportasi baru yang ternyata ga di manfaatkan dan di rawat dengan maksimal juga...
Huuh, Belum naik kereta, menunggu keretanya aja dah capek duluan, kepanasan..
gimana pas di keretannya ya.. Hmm akhirnya yang ditunggu datang juga..
Seperti perkiraanku, kereta datang dengan penumpang yang melebihi kapasitas...!!!
miris hatiku berkata..sepertinya keselamatan sangat tidak diperhatikan..apa petugas stasiun ga tahu berapa kapasitas normal kereta? atau memang ga mw tau? sampai sempat sewaktu pulang ke sukabumi, aku mempertanyakan hal ini kepada petugasnya waktu di kereta, tapi penjelasan sang petugas sangat tidak kumengerti, tentu saja penumpang lain ikut mengeluh dan protes juga, tapi apadaya, masyarakat ternyata mang harus banyak bersabar n bersabar..
Belum lagi penumpang yang naik saling berdesak2an dengan penumpang yang turun dari kereta..aku sendiri memilih mengalah menunggu hingga penumpang turun semua seperti biasa, konsekuensinya, aq harus berdiri karena dah ga ada tempat duduk yang kosong lagi..melelahkan pastinya, tapi inilah perjuangannya!!^_^
Ya Allah, kenapa selalu begini!!
Pemandangan didalam kereta pasti jauh lebih menyesakkan dibanding di stasiun!!
kalo bukan karena kereta ini merupakan alat transportasi yang cept, aq dah mlz naik kereta yang dah ga mempedulikan keselamatan nyawa manusia ini..
Belum lagi kulihat pemandangan miris lainnya, lagi2 seorang ibu menggendong anaknya berdiri kelelahan, miris, banyak pemuda yang dengan enaknya duduk tanpa mempedulikan sang ibu yang sangat kelelahan.. dimanakah rasa kemanusiaan itu sekarang berada??
Aq yakin ga semua seperti itu, tapi sungguh menyedihkan melihat seorang pemuda yang sudah tidak mempedulikan orang2 disekitrnya seperti itu..aq pun cm bisa bersedih karena ga bisa berbuat apa2 untuk membantu ibu itu..
Hhh..itulah sekelumit kisah yang aq alami setiap naik kereta..
Menyedihkan ya, setidaknya cukup menyedihkan bagiku...
semoga qt bisa mengambil hikmahnya..
Berharap da yang menyanyikan lagu ini buatqu..^_^
Bila yakin tlah tiba,
Teguh didalam jiwa
Kesabaran menjadi bunga
Sementara waktu berlalu
Penantian tak berarti sia sia
Saat perjalanan adalah pencarian diri
Laksana zulaikha jalani hari
Sabar menanti yusuf sang tambatan hati
Dipenantian mencari diri
Memohonkan ampunan dipertemukan
Reff
Segera kujemput engkau bidadari
Bila tiba waktu ketemukan aku
Ya ilahi robbi keras ku mencari diri sepenuh hati
Teguhkan aku dilangkah ini
Dipencarian hakikat diri
Dan izinkan kujemput bidadari
Tuk bersama menuju mu mengisi hari...
Kini yakin tlah tiba
Teguh didalam jiwa
Kesabaran adalah permata
Dan waktu terus berlalu
Penantian tak berarti sia sia
Saat perjalanan adalah pencarian diri
Laksana adam dan hawa
Turun kebumi terpisah jarak waktu
Dipenantian mencari diri
Memohonkan ampunan dipertemukan
Bidadari tlah menyentuh hati
Teguhkan nurani
Bidadari tlah menyapa jiwa
Memberikan makna
Segera kujemput engkau bidadari
Bila tiba waktu ketemukan aku
Ya ilahi robbi keras ku mencari diri sepenuh hati
Teguhkan aku dilangkah ini
Dipencarian hakikat diri
Dan izinkan kujemput bidadari
Tuk bersama menuju mu, mengisi hari
Mengisi hari..
by Epicentrum
